Komunitas Musik dan Seni Tanjung Enim” BRISIK” Hadirkan Tribute Kous Plus

 

Laporan : Rudi yansyah.

MuaraenimNews, LAWANG KIDUL – Setelah sempat vakum hampir satu tahun lamanya, Komunitas Musik dan Seni Tanjung Enim atau yang disingkat KOMITE, kembali menggelar Live Music Event #TanjungenimBrisik 8, The Real Koes Plus, Juamt (19/07/2919).

Legenda Musik Indonesia, bersama BeePlus Palembang, Night Live Performance Pendestrian Pasar Pasar Bawah Tanjung Enim,Kabupaten Muara Enim, Sabtu (20/7/2019), pukul 20.00-23.00 malam WIB.

Ketua KOMITE, Mr Lee melalui Wakil Ketua, Ekko Meyranto, didampingi pembina KOMITE, Must Sunoto dalam Press Release bersama awak media di Duta Koffie, Kamis (18/7/2019) sore menjelaskan, pihaknya sengaja mendatangkan Bee Plus Karena selama ini di Event #Tanjung Enim Brisik 1 sampai dengan 7, selalu memberikan hiburan ke anak-anak zaman now, dan kali ini saatnya menyuguhkan tampilan yang beda lagi bertepatan dengan 50 tahun eksistensi group band legendaris Indonesia, Koes Plus.

“Segala aliran musik kita sudah pernah semua, mulai dari dangdut orkes Rock, Keroncong, atau music-music yang nge-biet. Nah untuk kali ini kita hadirkan The Real Koes Plus. Jadi walaupun personilnya sudah Almarhum semuanya, namun karya seninya tetap enak untuk di dengarkan. Jadi awalnya kita kumpul sama kawan-kawan, sepakat dan sependapat dengan tema Koes Plus Night,”jelas Ekko.

Lebih lanjut Ekko Meyranto menjelaskan, Bee Plus ini memang group musik yang memang khusus membawa lagu-lagu Koes Plus, tapi tetap dengan original (sama persisnya,red). Adapun konsep acaranya terang Ekko akan tetap ada band pembuka dari KOMITE, lalu Stand Up Comedy sebagai selingan, serta ada  juga door prize dari sponsor pendukung lain sebagainya.

“Rencananya akan kita hadirkan sebagai pembuka pagelaran seni reog sebelum acara di mulai,tapi nanti lihat saja nanti. Kita juga akan menyiapkan layar proyektor biar nanti di sepanjang kawasan pendestrian bisa melihat aksi panggung dari Bee Plus, untuk yang tidak bisa menonton secara dekat,”ujarnya.

Ditambahkan Sunoto, pihaknya memang sudah sejak bulan Februari yang lalu merancang event ini tapi belum sempat terealisasi. Sebelumnya kata Sunoto ,beberapa kegiatan sudah ada seperti Kroncong.

“Jadi pertunjukan kroncong sebelumnya sudah ada tapi kan tidak nutup jalan. Jadi kita kepengennya malam minggu itu benar-benar semua masyarakat bisa nongkrong disana, bisa ngopi bareng, dan lain sebagainya. Artinya bisa santai tanpa ada kendaraan yang lewat,sehingga debu juga tidak terlalu banyak,”katanya.

Masih kata Sunoto, KOMITE sifatnya memfasilitasi, dengan harapan kedepan banyak kelompok-kelompok/group musik yang ingin tampil juga di kawasan Pendestrian Pasar Bawah.

“Harapan kita begini ya,hiburan akan pertunjukan musik di Tanjung Enim ini harus rutinlah, bukannya hanya kita KOMITE. Jadi bukan hanya mengenai musik anak muda, tapi musik tradisional juga harus kita angkat. Jadi karena kita sekalian mempromosikan program Tanjung Enim kota Wisata. Sebelumnya kita juga sudah menghubungi musik seperti gondang batak, juga kesenian reog dan lain sebagainya.

Jadi intinya event Tanjung Enim Brisik,memang brisik, malam minggu brisik, agar suasana di kawasan Pendestrian Pasar Bawah benar benar hidup. Mudah-mudahan akan di ikuti oleh ekonomi-ekonomi kreatif yang muncul disana nantinya,”harapnya.

“Jadi artinya kita hanya coba membuka krang, ini loh setiap malam minggu dari jam 7 malam sampe jam 11 sudah di siapkan tempat. Siapa giliran yang mau isi? yang mau tampil? mau akustik atau apa silahkan. Kalau kita melihat belajar dari daerah lain yang mempunyai tempat yang sama berbagai macam genre musik kan muncul, kalau kita lihat di Sudirman macam-macam kan, mau orgen tunggal,gitar tunggal semuanya ada. Jadi ini harapan kita bersama di kawasan Pendestrian ini sungguh-sungguh hidup,kalau mungkin toko-toko di Pasar Bawah itu kalo sore sudah tutup, ini bisa sampai malam bukanya,”tambah Sunoto.

Sunoto berkeinginan Car Free Night dapat diadakan setiap malam minggu, namun untuk awal ini pihaknya merencanakan dua minggu sekali sebagai ajang uji coba. “Artinya Car Free Night ini mengganggu aktivitas masyarakat atau tidak. Ya kalo senang dan tidak mengganggu serta mendapat respon yang baik akan kita lanjut untuk menghidupkan suasana malam minggu di kawasan Pendestrian Pasar Bawah Tanjung Enim. Seperti yang pernah diutarakan pak Camat Lawang Kidul, Rachmat Noviar yang berharap kesenian tradisional setempat seperti Antan 8 mulai di hidupkan juga, mungkin sebagai tempat mereka pentas nantinya kedepan, mencari anak-anak muda yang berminat untuk regenerasi kedepannya,”tutupnya.

Show More