Papang Arfa Lelaki Separuh Baya Berjuang melestarikan Budaya dan Kesenian Daerah

Laporan : Rudi yansyah.
MuaraenimNews, LAWANG KIDUL — Safranudin lelaki separuh baya yang akrab di panggil Papang Arfa, usia tidak menjadikan penghalang bagi beliau untuk melestarikan seni budaya lagu Daerah, Sabtu (16/03/2017).

Dalam usia yang tidak lagi muda papang Arfa dengan niat yang tulus ingin tetap melastarikan kesenian dan budaya daerah terutama lagu lagu daerah yang kini semangkin punah termakan kemajuan zaman dan budaya luar.
Papang bersama seniman Lawang kidul pada tahun 2018 berinisiatif mendirikan, PESIBAN (tempat berkumpul)SENI BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT KECAMATAN LAWANG KIDUL.
Dengan susunan pengurus, Ketua, Papang Arfa, wakil ketua, Ali Idrus, Sekretaris, Arinta Gumay, Bendahara, Hj. Surayah, dan kepengurusan yang lainya
PESIBAN ( wadah perkumpulan para seniman dan tokoh adat).

Saat ditemui media MuaraenimNews di kediamnya papang arfa menceritakan, maksud dan tujuan dia mendirikan Pesiban ini tempat berkumpul para seniman dan tokoh adat, di Kecamatan Lawang kidul untuk menggali dan mengembangkan seni budaya maupun adat istiadat agar tidak punah diera kemajuan zaman sekarang ini, dan juga untuk menujang Tanjungenim sebagai Kota tujuan Wisata.
Sebagai kota tujuan wisata tentunya harus ada seni dan budaya lokal yang harus di tampilkan sebagi nilai jual untuk promosi agar wisatawan lokal maupun asing berminat untuk datang ke Tanjungenim, tuturnya

“Sebagai seniman lokal dia mengharapkan dukungan dari pemerintah dan seluruh Stoch holder yang ada di kecamatan lawang kidul khususnya dan Kabupaten Muaraenim umumnya dan tidak kalah pentingnya dukungan dari elemin masyarakat,” harapnya.
Saat ditanya apakah darah seni karena belajar atau keturunan, Maka dia menjelaskan bahwa darah seni mengalir warisan dari bapak yang juga pemain terompet dan tergabung dalam orkes Bunga Tanjung di Era tahun 60 han.
Papang arfa sudah cukup banyak menciptakan lagu daerah diantaranya :
1.denie dek betiang.
2. Pance
3.bujang gades Tanjung.
4.bujang alap ciptaan bersama Ganef Asmara.

Dan dia berharap kesenian daerah.lagu dan tari dapat dikenal secara nasional.Untuk sekarang ini lagu daerah belum ter angkat karena kurangnya promosi dan dukungan.
Dengan dicanangkannya Tanjung Enim sebagai kota tujuan wisata kesenian daerah harus diprioritaskan.
Alhamdulillah untuk tari sudah didukung PT.Bukit Asam dimana dlm ulang Tahunnya yang ke 38 . Tari nyambut Tanjung Enim yg diikuti 1.204.penari mendapat rekor muri untuk kategori tari sambut terbanyak di dunia.

Pantauan media dikediaman Papang Arfa, di samping kediamannya terdapat pepohonan yang membuat susana sejuk alami, dan terdapat tempat santai juga tempat latihan seni yang dindingnya di lukis pemandangan alam yang membuat manja mata saat memadangnya serta damai dan sejuk di hati saat berada di sekitarnya.