Proyek Pembangunan  Gudang  Kecamatan SDT Belum  Setahun  Sudah Ada yang Rusak

Laporan tim MN

Muaraenim news, SEMENDE –  pembangunan  gudang sumber apbd kabupaten muara Enim kecamatan Semende darat tengah belum genap setahun sudah ada yang rusak.29/3.

Pantauan wartawan online di lapangan melihat adanya kerusakan pada bangunan gedung terutama lantai kaki lima gudang kecamatan Semende darat tengah sehingga perlu perbaikan.

“Saat di konfirmasi pertama pada tanggal 27/3/2020 melalui WhatsApp nya,”Khairul B.S.Sos. camat sdt tidak menggunakan hak jawab nya hingga di hari berikut nya tanggal 28/3/2020 malam Senin,Khairul,”memnjawab.

Ass, ma’af dindo bru dibls , kaki 5 tdk msk dlm rab namun kami mitak tlg dg pihak pelaksana mhn dibuat kaki 5, klu masalah yg retak tanggung jawab camat u/ memperbaiki tks,”jawab nya.

Adanya perbaikan karna kerusakan yang di akibat kan ketidak standarnya di saat pengerjaan bahkan alasan tidak termasuk dalam spek atau RAB,ucap nya.

Sehingga pekerjaan di kerjakan asal asalan yang mengakibatkan kan tidak tahan nya bangunan,tanggung jawab di lontar kan sesuai dengan balasan konfirmasi selaku pihak pemilik anggaran hendaknya bukan solusi kata perbaikan dan tanggung jawab pada proyek yang baru di kerjakan hal di takutkan warga,bisa berakibat pada kualitas proyek,tegas nya.

Zk(32) yang enggan sebut kan nama menambahkan,”bangunan di kerjakan anggaran tahun 2019 seharusnya belum rusak dalam jangka waktu satu tahun,hal ini menimbulkan pertanyaan besar kenapa bangunan baru sudah ada yang rusak,”cetus nya.

Masih kata Zk,atas temuan ini berharap kepada infektorat muara Enim untuk turun langsung memeriksa proyek gudang kantor camat Semende darat tengah guna untuk menepis asumsi negatif di publik,”harapnya.

Sehingga kedepannya proyek kecil atau besar agar mendapat hasil yang baik,dengan tidak ada pembiaran terutama oleh pemangku kewenangan yang ada di muara Enim, masyarakat berharap kepada penegak hukum khususnya,infektorat,kejaksaan,kepolisian untuk peran aktip terutama jika ada nya dugaan penyimpangan penggunaan anggaran baik APBD atau APBN,”tuturnya.

Laporan Tim MN

Muaraenim News, SEMENDE – Pembangunan gudang sumber APBD  kabupaten muara Enim kecamatan Semende darat tengah belum genap setahun sudah ada yang rusak,minggu of oh oh (29/03/2020).

Pantauan wartawan online di lapangan melihat adanya kerusakan pada bangunan gedung terutama lantai kaki lima gudang kecamatan Semende darat tengah sehingga perlu perbaikan.

“Saat di konfirmasi pertama pada tanggal 27/3/2020 melalui WhatsApp nya,”Khairul B.S.Sos. camat sdt tidak menggunakan hak jawab nya hingga di hari berikut nya tanggal 28/3/2020 malam Senin,Khairul,”menjawab.

Ass, ma’af dindo bru dibls , kaki 5 tdk msk dlm rab namun kami mitak tolong dengan pihak pelaksana mohon dibuat kaki 5, klu masalah yg retak tanggung jawab camat u/ memperbaiki tks,”jawab nya.

Adanya perbaikan karna kerusakan yang di akibat kan ketidak standarnya di saat pengerjaan bahkan alasan tidak termasuk dalam spek atau RAB,ucap nya.

Sehingga pekerjaan di kerjakan asal asalan yang mengakibatkan kan tidak tahan nya bangunan,tanggung jawab di lontar kan sesuai dengan balasan konfirmasi selaku pihak pemilik anggaran hendaknya bukan solusi kata perbaikan dan tanggung jawab pada proyek yang baru di kerjakan hal di takutkan warga,bisa berakibat pada kualitas proyek,tegas nya.

Zk(32) yang enggan sebut kan nama menambahkan,”bangunan di kerjakan anggaran tahun 2019 seharusnya belum rusak dalam jangka waktu satu tahun,hal ini menimbulkan pertanyaan besar kenapa bangunan baru sudah ada yang rusak,”cetus nya.

Masih kata Zk,atas temuan ini berharap kepada infektorat muara Enim untuk turun langsung memeriksa proyek gudang kantor camat Semende darat tengah guna untuk menepis asumsi negatif di publik,”harapnya.

Sehingga kedepannya proyek kecil atau besar agar mendapat hasil yang baik,dengan tidak ada pembiaran terutama oleh pemangku kewenangan yang ada di muara Enim, masyarakat berharap kepada penegak hukum khususnya,infektorat,kejaksaan,kepolisian untuk peran aktip terutama jika ada nya dugaan penyimpangan penggunaan anggaran baik APBD atau APBN,”tuturnya.

Show More
Back to top button