PPPAT Ngamuk Di BPN Muaraenim Ini Penyebabnya

Laporan Hafiz
Muaraenimnews.com, MUARAENIM – Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Kabupaten Muara Enim, ngamuk di Kantior Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN), setempat, hal ini terjadi terkait lambannya penyelesaian sertifikat, satu bulan hingga satu tahun.
Terpantau langsung oleh wartawan saat Empat Orang PPAT yang nampak hadir disana, Bodong, Ario, Heri, Desi dan Apdita, yang saat itu bodong langsung berteriak keras kepada Kepala Kantor Atr Bpn di ruang kerja kepala kantor itu.
“Dari beberapa bulan lalu, kita sudah adakan pertemuan dan mediasi, namun nyatanya sampai hari ini belum ada penyelesaiannya, bahkan berkas berkas masyarakat yang kami suguhkan ke kantor ini banyak yang belum selesai, dengan banyaknya alasan dan argumen oleh pihak kantor Atr Bpn ini. Oleh karen itu, saya minta kepada semua pihak untuk memantau langsung kinerja bpn ini,” ungkap suhardi alias bodong ini dalam pertemuan tersebut.
Hal ini terjadi di ruang Kepala Kantor BPN setempat. Hal ini terjadi usai acara Pengangkatan kembali sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Apditha Sakinah Sari, SH, MKn. Selasa, (10/12/2024).
Suhardi mengakui, memang permasalahan ini sudah sempat di mediasi dan di bahas Bulan Maret 2024 lalu, namun, harapan-harapan masyarakat untuk penyelesaian Sertifikat tanah sering terlambat, karena lambannya komunikasi dan informasi dari pihak Atr Bpn sampai hari ini.
“Jadi kalau saya hari ini datang ke kantor ini, untuk mempertegas bahwa di Atr Bpn Muara Enim ini, sedang tidak baik-baik saja, sehingga hari ini kami luapkan segala kekecewaan kami di hadapan Kepala Kantor, pagawai serta wartawan yang hadir, tujuan saya supaya ada perbaikan kedepan, sehingga harapan masyarakat terhadap penyelesaian surat menyurat berhubungan dengan tanah tidak dipersulit, apalagi kami ini, sebagai Ppat merupakan mitra Atr Bpn, untuk membantu masyarakat menyelesaikan sertifikat tanah,” Kata Bodong tegas.
Sementara itu Kakan, Atr Bpn Kabupaten Muara Enim, Handry Uswandar, di ruang kerjanya menyesalkan kejadian hari ini, seharusnya, sebagai mitra atr bpn, ppat ini duduk satu meja secara kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan ini, karena sejauh ini menurut dia, permasalahan ini sudah diselesaikan beberapa bulan lalu.
“Kalaupun masih ada permasalahan-permasalahan kan bisa kita selesaikan bersama, bahkan puluhan berkas yang di suguhkan ke kantor atr bpn ini, oleh ppat sudah kita selesaikan. Kaalaupun beleum selesai artinya ada berkas yang mesti di lengkapi dahulu, supaya kuta dapat proses lebih lanjut,” ungkap dia.
Handry mengakui, kalau saat ini pelayanan di kantor atr bpn belum maksimal, hal ini terjadi karena gedungnya sempit, sehingga tempat pelayanan juga hanaya beberapa meja saja, maka dirinya saat ini tengah melakukan renovasi ruangan untuk mempermudah dalam melayani masyarakat.
“Ya memang tempat pelayanan kita belum maksimal, dan saat ini kita di bantu oleh pihak lain untuk memperluas ruangan tempat pelayanan ini,” pungkas dia.