Dahsyatnya Sebuah Doa

Oleh : Hajrul Rahman, S.Pd.I.

Di seluruh agama yang ada di muka bumi ini pasti mengajarkan dan memerintahkan kepada pemeluknya untuk melakukan kebaikan dan senantiasa untuk berdoa, walaupun beragam tata cara dalam melakukannya. Sekarang coba kita berfikir sejenak, kenapa dalam agama manapun yang ada di planet bumi ini memerintahkan kepada pemeluknya untuk berdoa? tentu jawabannya adalah bahwa doa merupakan bagian yang tidak bisa dipisahakan dalam ajaran agama. Dalam Islam secara bahasa doa adalah menyeru, mengucap, memanggil, memohon, meminta dan lain sebagainya. Adapun secara istilah, doa adalah permohonan atau permintaan hamba kepada Allah SWT untuk dikabulkan atau diwujudkan.
Dalam kitab suci Al-Quran, Allah SWT banyak menyeru kepada manusia agar memohon dan meminta hanya kepada-Nya. Memohon dan meminta selain kepada Allah SWT adalah perbuatan musyrik dan dosa yang besar. Islam memberikan tuntunan bagaimana tata cara berdoa yang baik dan benar sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Ada banyak dalil dalam Al-Quran tentang bagaimana Allah SWT memerintahakan kepada hamba-Nya untuk berdoa, di antaranya Allah SWT menjelaskan dalam Al-Quran tepatnya dalam surat Al-Mumin ayat 60 berikut ini :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mukmin: 60).

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi menjelaskan bahwa ayat ini termasuk kelembutan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan nikmat-Nya yang besar, dimana Dia mengajak mereka kepada sesuatu yang di sana terdapat kebaikan bagi agama dan dunia mereka, serta memerintahkan mereka berdoa kepada-Nya dan menjanjikan akan mengabulkan doa mereka. Demikian pula mengancam orang-orang yang sombong dari berdoa kepada-Nya. Yakni tidak mau berdoa kepada-Ku. Mereka akan memperoleh azab dan kehinaan sebagai balasan terhadap kesombongan mereka.

Dalam surat yang lain Allah berfirman :
۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ
Artinya : ”Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (QS. Fathir : 15).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan firman Allah QS. Fathir ayat 15 di atas, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka. Oleh karena itu, Allah katakana bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhlu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakana, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syariatkan.”

Sebenarnya kita pun mengakui bahwa berdoa atau memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT. Setidaknya ada 17 kali dalam sehari semalam kita mengakui hal tersebut. Hal ini sebagaimana Allah jelaskan dalan Al-Quran surat Al-Fatihah ayat 5 :
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ
Artinya : “Sesungguhnya hanya kepadaMulah kami beribadah, dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan”. (QS. Al-Fatihah : 5).

Sehingga menjadi naif juga ajaib apabila pengakuan kita hanya sebatas pengakuan di mulut, seakan tidak sadar diri ketika mengakuinya. Ini terbukti apabila kita tidak berdoa kepada-Nya. Seharusnya kita harus menyadari betul bahwa berdoa merupakan suatu keharusan yang tidak boleh kita tinggalkan, sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita berupa kenikmatan yang tidak ternilai dengan materi yatiu nikmat iman dan Islam. Dengan kenikmatan itu kita mampu mengenal siapa yang menciptakan kita, memberi rizqi dan memberi kehidupan kepada kita hingga saat ini.

Sebagai bahan pelajaran dan pembuktian buat kita tentang betapa dahsyatnya sebuah doa, mari kita simak cerita inspiratif dan kisah nyata berikut ini dengan saksama.
Kisah nyata, terjadi di Pakistan. Seorang Dr Ahli Bedah terkenal (Dr. Ishan)
tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter spesial, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam? Pegawai menjawab: Wahai dokter, jika anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuan anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.

Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya.

Terdengar suara seorang wanita: silahkan masuk, siapa ya? terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam teleponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: “Telepon apa nak? Apa bapak tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan bapak.”

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan doa yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata: Demi Allah, ibu telah membuat saya kagum dengan keramahan ibu dan kemuliaan akhlak ibu, semoga Allah menjawab.

Berkata ibu itu: Nak, bapak adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu. Bertanya Dr. Ishan: Apa itu doanya? Ibu itu berkata: Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya.

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Sayalah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah SWT telah menciptakan sebab seperti ini kepada hamba-Nya yang mu’min dengan doa.
Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.

Semoga dengan kisah di atas tentang dahsyatnya sebuah doa dan kekuatan doa dapat menyadarkan kita untuk selalu dekat kepada Allah SWT dengan selalu memanjatkan doa kepada-Nya dan selalu mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.

Wallhu’alam.

Show More
Back to top button