Covid -19 dan Efektivitas Pembelajaran Daring

Oleh Kurniasih S. Si

Pandemi Covid 19 atau lebih sering disebut dengan virus Corona sangatlah berdampak pada kehidupan dan membuat semua keadaan dan aktivitas menjadi berbeda salah satunya adalah pada proses pembelajaran di dunia pendidikan.

Agar tidak terjadinya penyebaran Covid-19 maka segala macam aktivitas semua dibatasi dan hingga saat ini hampir 9 bulan lamanya mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sehingga sampai ke perguruan tinggi mulai ditetapkan pembelajaran daring sejak bulan Maret lalu.

Kini proses pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah nampak sangat berbeda dari biasanya pembelajaran dilakukan di rumah dan belajar menurut saya terkesan santai namun pembelajaran yang diharapkan nampak tidak bisa efektif.

Seperti yang diketahui pembelajaran dengan daring ini adalah sistem pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik secara online dengan menggunakan jaringan internet yang dilakukan dengan melalui media seperti Zoom meeting WhatsApp dan lain sebagainya.

Namun saat melakukan proses pembelajaran melalui aplikasi belajar online seperti Zoom dan aplikasi belajar lainnya yang terlihat hanya sebagian dari anggota tubuh Disini di sini mungkin dalam berseragam pun siswa juga ada yang kurang disiplin.

Yang dikatakan kurang disiplin dalam berpakaian yaitu untuk siswa laki-laki hanya memakai kemeja tanpa memasukkan pakaian dan memakai ikat pinggang sementara untuk perempuan hanya memakai hijab dengan kemeja sekolah namun mungkin saja hanya memakai celana tidur atau yang lain.

Selain itu ditakutkan juga para pelajar atau siswa-siswi ini hanya memanfaatkan pembelajaran daring hanya untuk mengisi kesenangan saja.

Seperti siswa-siswi hanya menggunakan Gadget untuk bermain game online berfoto selfie atau bermain sosial seperti Facebook Instagram dan lain-lain.

Disamping itu juga ada juga berbagai macam keluhan yang datang dari pelajar maupun pengajar yang kesulitan melakukan pembelajaran daring karena terkendala sinyal dan jaringan internet untuk melakukan proses pembelajaran tersebut.

Karena untuk melakukan pembelajaran secara online pendidik dan peserta didik harus memiliki kuota internet akan tetapi orang tua peserta didik memiliki penghasilan yang berbeda-beda.

Disini ditakutkan ada ketidakseimbangan dalam mengkonsumsi pembelajaran dari peserta didik karena untuk mengakses pembelajaran yang membutuhkan jaringan internet yang cukup bagus dan juga kuota internet tentu saja pembelajaran akan terasa tidak seimbang jika membandingkan antara belajar di perkotaan dan di pedesaan sehingga dirasa proses pembelajaran agak kurang optimal.

Pada semua aspek yang berada dalam sistem daring anak-anak dari tingkat dasar dirasa berkemungkinan belum mampu dalam hal ini dimana mereka seharusnya terus menerima didikan langsung dari guru namun sekarang yang diterima hanya pembagian tugas yang dibagi secara online saja guna mencegah pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang ini.

Show More
Back to top button