Alunan Terbangan Desa Lebak Budi Masih Lestari

Laporan Yongki

Muaraenim News, PANANGENIM – Di Era zaman sekarang ini alunan terbangan sudah sangat jarang kita dengar, biasanya hanya bisa dijumpai pada saat festival atau perhelatan besar lainnya untuk menyambut tamu-tamu kehormatan.

Namun di desa Lebak Budi alunan tabuh terbangan hingga kini masih tetap dilestarikan, dan seperti halnya diacara arak-arakan pengantin, akan disuguhkan hentak tabuh serta tarian dari grup terbangan untuk menghibur dan menyambut para tamu.

Irmawi salah satu anggota terbangan mengatakan, terbangan ini sudah sangat lama terbentuk, namun seiring dengan waktu anggota kita terus berkurang, bahkan belum ada penerus untuk melestarikan budaya ini.

“Au, jedi kekendeen now tu payu kitow ni sesamow majukan grup terbengen ni, anak cucung kito plah kito ajeri untuk neruskan budaya didusun kito ini, den pulow ngguk pihak terkait tulung suport dikit kamini, ntah seragem ntah alat tulung dibentu,” ungkap Irmawi menggunakan bahasa khas daerah.

Tabuh terbangan ini sontak menarik perhatian Kapolsek Tanjungagung Akp. Arif Mansyur, S.H., S.IK., M.M, ia mengatakan, kita hidup di Indonesia yang hidup dengan beraneka ragaman suku bahasa dan agama.

Bisa berdinas di wilayah Tanjungagung dan kec. Panangenim Kab.Muaraenim merupakan suatu keistimewaan sendiri karena lebih bisa mengenal adat istiadat keanekaragaman budaya yang ada, salah satunya adalah budaya alunan terbangan yang masih kental turun temurun hingga sekarang.

“Mari kita sama-sama jaga dan lestarikan budaya nenek moyang kita hingga ke anak cucu, karena kita Indonesia yang akan selalu berbhineka tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua,” pungkas Kapolsek ini selasa (18/6/2019).

Show More
Back to top button