Sejarah Puyang Ratu Magedum Desa Perjito
Laporan Ndank
Muaraenim News, GUNUNGMEGANG – Puyang Ratu Magedum adalah puyang desa Perjito kecamatan Gunung Megang, Muara Enim. Kepala Desa Perjito Moh. Roffudin menceritakan bahwa Puyang Ratu Magedum adalah seseorang yang sakti mandra guna, sehingga di zaman Penjajahan Belanda Puyang Ratu Magedum sangat di takuti oleh Belanda, sampai-sampai Belanda Kualahan menghadapinya.
“Sering kali Belanda melepaskan tembakan untuk berusaha membunuh Puyang Ratu Magedum, namun usaha itu selalu gagal dan tidak pernah berhasil, di karenakan Puyang Ratu Magedum memiliki kesaktian bisa menghilang di hadapan musuh, sebab di saat puyang Ratu Magedum berhadapan dengan Belanda wujud Puyang Ratu Magedum tidak pernah terlihato oleh pasukan Belanda yang ada hanyalah suaranya saja, arah suara itulah yang sering menjadi Sasaran tembakan pasukan Belanda, namun tembakan itu tidak pernah berhasil menembus wujud nya. Hal ini berkali-kali dilakukan oleh pasukan Belanda,” ujar Moh. Roffudin pada media ini, Jum’at (24/08/2018) di kantor Kades Perjito.
Kemudiaan Roffudin menceritakan bahwa Pasukan Belanda terus berusaha membunuh Puayang Ratu Magedum, akan tetapi usaha itu selalu gagal, akhir nya Belanda membuat tipu muslihat dengan cara membuat sebuah jebakan, yaitu dengan cara mengutus wanita cantik, ayu dan jelita untuk bertemu dengan Puyang Ratu Magedum.
“Suatu harih Belanda membuat tipu daya muslihat dengan harapan agar Puyang Ratu Magedum tertarik dengan seorang wanita cantik, ayu, dan jelita , serta berminat untuk di jadikan sebagai isteri olehnya. Akhir nya Misi Belanda ini berhasil membuat jebakan, sehingga wanita tersebut memang benar benar di jadikannya sebagai isteri yang kedua, seiring berjalan waktu hubungan keluarganya berjalan dengan harmonis bersama isteri kedua nya, namun di balik itu semua Isteri kedua puyang Ratu Magedum tetap berusaha mencari titik kelemahannya, sehinga akhir nya Puyang Ratu Magedum terbuai dengan rayuan isteri keduanya, dan puyang ratu Magedum pun menceritakan kelemahan serta rahasia kesaktian diri nya kepada isteri keduanya itu, bahwa “Jika berada dari arahbaas maka wujudnya berada dibawah, begitu pula sebaliknya, serta jika suaranya berada darah hilir maka wujudnya berada diarah hulu begitupun sebaliknya”. Setelah dia membuka rahasia kesaktian nya kepada isteri kedua nya maka tak lama kemudians Isteri keduanya langsung memberi tahu rahasia itu kepada belanda,” pungkas Roffudin.
Lebih lanjut Roffudin menceritakan setelah Belanda mendaatkan rahasia kesaktian Puyang Ratu mlMagedum dari isteri keduanya, maka Belanda tanpa pikir panjang di keesok harinya Belanda serta para prajurit nya langsung berhadapan dengan Puyang Ratu Magedum, seperti biasa nya jika puyang ratu magedum berhadapan dengan Belanda maka wujud Puyang Ratu Magedum tidak pemah terlihat oleh pasukan Belanda, yang ada hanyalah suaranya dan biasaya pula Belanda melepas kan tembakan kearah suara tersebut.
“Setelah mengetahui kelemahan Puyang Magedum kali ini Belanda melakukan tembakan kearah berlawanan dengan suara Puyang Magedum ada saat terjadi sebuah pertikayan yang sangat dahsyat antara puyang ratu magedum bersama pasukan Belanda yang mana saat pertikaian itu terjadi suaranya berada diarah hilir sehingga pasukan Belanda melakukan tembakan kearah hulu sehingga tewaslah Puyang Magedum,” tutup Roffudin.
Edithor Hafizul Ahkam