Ribuan Pemancing Kecewa di Lomba Hut PTBA 39

Laporan Hafizul Ahkam
Muaraenim News, MUARAENIM – Lomba mancing hari ulang tahun PT Bukit Asam yang digelar di kolam Retensi Taman Adipura Muaraenim, Minggu,(23/02/2020) membuat kecewa ribuan pemancing dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan, hal ini terjadi karena semerautnya lapak peserta lomba yang tidak tertata dan tidak memakai nomor.
Imam Rustandi SH pemancing asal Lahat kepada muaraenimnews.com mengatakan, dirinya bersama ratusan pemancing Kabupaten Lahat tiba dari subuh ke kolam retensi Taman Adipura Muara Enim namun mereka tak menyangka sekitar pukul 06.00 WIB lapak sudah penuh Bahkan mereka harus berdesak-desakan untuk mendapatkan tempat duduk.
Mereka merasa sangat kecewa dengan situasi kondisi dan lokasi lomba mancing dalam rangka memperingati Hut TPK ke 39 tahun 2020 seharusnya panitia lebih sedikit konsen lebih serius untuk menata yang namanya lomba.
“Kekecewaan kami ini karena biaya tidak sedikit yang harus kami keluarkan untuk datang ke sini tapi nyatanya sampai di sini kami tidak mendapatkan tempat bahkan berdesak-desakan sungguh terkesan semrawut, Kami mengira sudah daftar online akan rapi lomba ini karena tahun-tahun sebelumnya lebih semerawut dari hal ini,” Katanya
Even memancing Ini seharusnya diserahkan kepada para pemancing yang profesional sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan tidak membuat kecewa ratusan pemancing bahkan ribuan pemancing di wilayah Sumatera Selatan seperti hari ini.
“Kalau tidak bisa mengadakan event lomba mancing ini lebih baik tahun depan tidak usa dilaksanakan lagi karena ini membuat kami sangat kecewa” Ujar Imam
Sementara beberapa pemncing lainnya mengaku, lomba yang di gelar oleh PTBA ini sangat merugikan mereka, betpa tidak jauh hari mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya, dengan harapan dapat mengikuti lomba ini dengan senang dan tenang.
“Kami akui lomba ini gratis, tapi bukan ini yang utama, kepuasan dan kerapian seharusnya di tunjukkan oleh PTBA, kok semeraut seperti ini ya, seharusnya mereka mereka membentuk panitia yang benar bukan asal asalan,” kata Hendri pemancing dari prabumulih.
Dia menambahkan, lomba ini seharusnya pakai nomor lapak, meski tak di undi tempat duduk, minimal ada nomor lapak yang di pasang panitia.
“Kalau seperti ini kacau, kami yang datang dari jauh ini sudah tidak tau harus duduk dimana lagi, lagian tak jelas apakah semuanya peserta lomba atau bukan, kan sudah jelas daftar online, dan nama pesertanya juga ada lengkap dengn nomor telpon bahkan nik ktp,”ungkap dia.
Disisi lain beberpa pemancing dari Nuaraenim dan Tanjungenim mengungpkan, lomba sebesar ini, tidak jelas ikan yang timbang sebagai pemenang itu benar atau bukan hasil pancingan dari tempat lomba, karena mereka menduga bisa saja ikan dari luar, karena tidak adanya panitia pengawas lomba.
“Seharusnya ada panitia pengawas lomba di sekeliling kolam, untuk mengawasi, sekaligus menimbang hasil pancingan peserta, misal 20 atau lima puluh pemancing di awasi oleh satu panitia, biar tidak ada perasangka dari kami,” ungkap Ivan salah satu peserta dari Muaraenim.
Terakhir seharusnya ada aturan perlombaan, misal menggunakan satu stik untuk satu pemancing, umapn bebas, sistem mancing bebas dan lain-lain.