REJANGLEBONG DAPAT BPNT DARI KEMENSOS
|
Muaraenim News, REJANGLEBONG – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menjadi satu-satunya Kabupaten di Propinsi Bengkulu yang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa program Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE-PKH).
Program yang berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut rencananya akan diluncurkan diawal tahun 2018 dan telah mendapatkan persetujuan dari Kemensos paska turunnya tim Kemensos melakukan verifikasi faktual terhadap usulan yang diajukan oleh Dinas Sosial PMD Rejang Lebong belum lama ini.”Rejang Lebong satu-satunya Kabupaten di Propinsi Bengkulu yang siap untuk program e-Warong, dan pihak Kementrian Sosial juga sudah turun melakukan verifikasi dengan meninjau langsung warung-warung yang nantinya akan dijadikan lokasi E-Warong,”terang Sekretaris Dinsos PMD Rejang Lebong Ahmed Chalid didampingi Kabid Sosial Ario Tomi kemarin.
Diungkapkan oleh Ario Tomi Program E-Warong yang diluncurkan oleh Kemensos ini memiliki sasaran sebenarnya adalah masyarakat yang masuk dalam program keluarga harapan (PKH) diwilayah Perkotaan, sehingga di Propinsi Bengkulu Kota Bengkulu secara otomatis akan menerapkan program tersebut. Sementara Rejang Lebong dapat memperoleh program tersebut lantaran mengusulkan langsung ke Kemensos dan mendapatkan.”Kalau Bengkulu itu memang titik sasaran karena Kota, kita mengusulkan ke pusat, dan Alhamdulillah berhasil, makanya untuk wilayah Kabupaten, Rejang Lebong menjadi satu-satunya daerah di Propinsi Bengkulu yang dinyatakan siap oleh kementrian dan mendapatkan program E-Warong tersebut,”terang Tomi.
Masih menurut Tomi untuk tahap saat ini, pihaknya tengah merampungkan proposal ajuan program E-Warong untuk 10 lokasi yang telah disetujui Kemensos sebelum nantinya Penerima Manfaat membuka rekening. Proposal itu sendiri akan langsung dibawa oleh Kepala Dinas Sosial PMD ke Bekasi saat pertemuan dengan Kemensos mengenai persiapan peluncuran Program BPNT E-Warong se Indonesia.”Kami sudah dapat informasi agar Kelompok membuka rekening, makanya sekarang kami tahap finalisasi proposal program E-Warongnya unntuk nanti dibawa langsung oleh Pak Kadis ke Bekasi saat pertemuan dengan kementrian, intinya kita sudah tidak ada masalah lagi,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Sekretaris Dinsos PMD Ahmed Chalid, pengelola E- Warong nantinya adalah peserta PKH, penerima rastra dan terdaftar dalam data BDT serta sudah ditetapkan oleh Dinas Sosial Kabupaten. E-Warong sendiri dikelola secara berkelompok bukan individu yang anggota kelompoknya adalah peserta PKH dan rastra diwilayah tersebut. Keberadaan E-Warong juga untuk memberikan akses kepada peserta PKH dan penerima Rastra dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan keluarga murah berkualitas dan kebutuhan pokok rumah tangga.”Satu kelompok itu anggotanya 10 orang, inilah yang nanti akan mengelola E-Warong ini, nanti masyarakat dapat membeli beras, kebutuhan pokok diwarung itu, karena dengan diberlakukannya BPNT, masyarakat akan mendapatkan semacam kartu untuk berbelanja di E-Warong yang sudah ditetapkan, jika sudah ada kartu e-Warong itu tidak ada lagi yang namanya Rastra nanti,”tambah Ahmed.
Masih menurut Ahmed satu E-Warong akan mendapatkan bantuan dari Kemensos sebesar Rp 30 juta, dimana untuk 10 juta untuk modal rehab lokasi warung, kemudian 20 juta untuk modal usaha. Dana tersebut menurut Ahmed tidak masuk melalui Dinas Sosial melainkan langsung kerekening kelompok dari Kemensos.
Sementara daerah yang nantinya akan berdiri E-Warong dan mulai berfungsi ditahun 2018 mendatang adalah Desa Kampung Melayu Kecamatan Bermani Ulu, Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kecamatan Selupu Rejang Desa Sambirejo dan Karang Jaya, Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi, Kecamatan Binduriang desa Simpang Beliti, kemudian Kecamatan Curup Timur Desa Duku Ulu, Kecamatan Curup Tengah Desa Air Merah, Kecamatan Curup Selatan Desa Rimbo Recap dan Kecamatan Curup Utara Desa Taba Renah.”Sebenarnya yang kita usulkan waktu lalu seluruh Kecamatan, namun belum semua terpenuhi karena masih terkendala jaringan, ini juga diakui oleh pihak Kemensos karena salah satu syaratnya itu masuk jaringan listrik dan jaringan internet yang dapat mendukung mesin EDC,”akhir Ahmed yang sempat mendapingi langsung pihak Kemensos saat melakukan verifikasi lapangan.
Penulis : Agus
Editor : Hafiz