PC NAHDATUL ULAMA MUARA ENIM TOLAK FDS

Muaraenim News, Gelumbang – Muara Enim News.com, Pengurus Cabang Nahdltul Ulama Kabupaten Muara Enim menolak kebijakan 5 hari sekolah (Full Day School) ini disampaikan oleh Ketua PCNU Ustad Heri Candra SKom kepada MuaraEnim News.com di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Gelumbang Kabupaten Muara Enim. Rabu (9/8/2017).

Ustad Heri Candra SKom menyampaikan bahwa dengan diberlakukannya Permendikbud nomor 23 tahun 2017 tentang Full Day School (FDS) ada banyak madrasah diniyah (madin) di Kabupaten Muara Enim yang kekurangan murid, bahkan hampir gulung tikar. Pasalnya, dengan sekolah 8 jam sehari, anak-anak tidak bisa mengikuti pendidikan agama di madrasah diniyah lagi.

“Jika madrasah diniyah sudah tidak memiliki murid, ini berarti akan banyak anak-anak yang tidak bisa membaca Al-Quran, tidak tahu tatacara bersuci, beribadah, dan ajaran-ajaran Islam lainnya. Karena selama ini kita tahu dan merasakan bersama, bahwa masyarakat tahu tentang semua itu dari madrasah diniyah,” tuturnya.

Ditambahkan Ustad Heri Candra SKom sesuai surat intruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU) kepada seluruh pengurus wilayah, pengurus cabang, beserta seluruh NU disemua tingkat kepengurusan, pengurus lembaga, pengurus badan otonom, beserta seluruh struktur lembaga dan badan otonom disemua tingkat kepengurusan untuk melakukan tiga point. 1 Melakukan aksi dan menyatkan sikap menolak Permendikbud nomor 23 tahun 2017 tentang hari sekolah dan kebijakan-kebijakan lain yang merugikan pendidikan di madrasa diniya.
2 Mendesak Pemerintah dimasing-masing tingkat pemerintahan untuk menolak Permendikbud No 23 tahun 2017 tentang hari sekolah. 3 Melakukan upaya-upaya lain dimasing-masing wilayah untuk menolak Permendikbud no 23 tahun 2017 tentang hari sekolah dan kebijakan yang merugikan masalah dirinya demi menjaga harga diri dan martabat Nahldatul Ulama.

“Kita sudah menerima surat intruksi dari PBNU nomor 1460/C.I.34/ 08/2017 untuk mnyatakan dengan tegas menolak program FDS. PCNU Muara Enim akan terus menyuarakan tentang penolakan ini demi memperjuangkan nasib dan eksistensi madrasah diniyah. Jika madrasah diniyah gulung tikar maka masyarakat tidak akan tahu lagi ajaran-ajaran Islam yang sudah sekian lama diajarkan para ulama” tegasnya

Sementara Kiai Nursalim Pimpinan Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Gelumbang,
mengatakan bahwa sejak berlakunya kebijakan FDS ini sudah ada puluhan santri madrasah diniya di Ponpes miliknya berhenti.

 ” Iya, sejak berlakunya kebijakan Mendikbud tentang FDS ini, banyak santri saya berhenti, dengan alasan tidak ada waktu lagi untuk mengikuti madrasah diniya di Pesantren, karna waktu mereka sudah habis di sekolah” ucapnya

Penulis : Imam
Edithor : Ahkam
Sumber : Muaraenimnews.com

Show More
Back to top button