KAMPUS STIPER GANDENG LIPI DAN BPTP
Muaraenim News, CURUP – Keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Rejang Lebong bukanlah mudah lagi, hanya saja Kampus yang memiliki basis pertanian tersebut seperti jalan ditempat hingga usianya menjelang empat belas tahun sekarang ini.
Menyadari hal tersebut pihak Yayasan Pat Petulai yang diketuai oleh H. RA. Denni SH, MM yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kabupaten Rejang Lebong serta pihak Civitas Akademisi STIPER Rejang Lebong mulai melakukan berbagai pembenahan untuk berjuang meningkatkan status akreditasi kampus tersebut dari C menjadi B. Seperti yang diungkapkan oleh RA. Denni saat ditemui kemarin.
Menurut Denni saat ini untuk peningkatan Profesionalisme Dosen dan upaya peningkatan akreditasi setiap jurusan dari C menjadi B pihaknya telah menjalin sejumlah kerjasama baik dengan lembaga pemerintah, lembaga penelitian dan Universitas, kerjasama tersebut dituangkan dalam bentuk Nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU).”Usia STIPER ini tidaklah muda lagi, tapi sudah remaja saat ini sudah mendekati 14 tahun, sehingga sudah harus berubah, sekarang itu sudah mulai dilakukan, antaranya menggandeng sejumlah pihak untuk bekerjasama yang kemudian dituangkan dalam MoU, ini juga langkah kita untuk mengejar peningkatan akreditasi,”terang RA, Denni.
Dijelaskan oleh RA. Denni didampingi Wakil Sekretaris Yayasan Pat Petulai Ir. Amran M.Si terbaru pihaknya telah melakukan penandatangan MoU dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu. Dimana dalam MoU yang jangka waktunya selama Lima tahun tersebut, kedua belah pihak bersepakat untuk menjalin kerjasama dibidang pendidikan, penelitian, pengadian kepada masyarakat, seminar/pertemuan ilmiah, pelatihan, termasuk melakukan uji kompetensi di bidang Agroteknologi dan Agribisnis yang memang dua jurusan tersebut ada di STIPER Rejang Lebong.”BPTP Bengkulu sekarang sudah MoU dengan STIPER jangka waktu 5 tahun siap saling bekerjasama, salah satu komponen untuk mencukupi akreditasi itu adalah kerjasama baik dengan Universitas lain, lembaga penelitian seperti BPTP,lembaga pemerintahan,”tambah RA. Denni.
Ditambahkan oleh Amran, hingga saat ini STIPER Rejang Lebong baru melakukan MoU kebanyakan ditingkatan Regional seperti dengan Universitas Bengkulu (UNIB) khususnya Fakultas Pertanian, kemudian dengan BPTP Bengkulu dan lembaga pemerintah daerah.”Kalau untuk tingkat Nasional baru dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Indonesian Institute Of Sciences)(LIPI).
LIPI sendiri merupakan lembaga riset negara Berkelas dunia dalam penelitian,pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa, akan ada banyak yang kita peroleh dengan adanya kerjasama dengan LIPI ini,”tambah Amran.
Masih menurut RA. Denni apa yang dilakukan oleh STIPER saat ini dengan menggandeng sejumlah pihak sudah merupakan langkah maju, namun kedepan tantangan akan semakin berat sehingga butuh kerjasama yang baik baik diinternal maupun dengan pihak luar Kampus.”Potensi kita ini sangat besar, mengingat Rejang Lebong adalah daerah pertanian. Keberadaan Kampus STIPER ini bukan mencetak petani, namun mencetak orang-orang yang siap untuk memajukan pertanian di Rejang Lebong jauh maju kedepan dengan berbagai inovasi,”akhir Denni.
Berdasar pantauan Kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB, diaula gedung STIPER Rejang Lebong telah dilakukan penandatanganan MoU antara pihak STIPER dengan pihak BPTP Bengkulu. Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Ketua STIPER Rejang Lebong Ir.Adnan, M.Si dan Kepala BPTP Bengkulu Dr.Ir. Darkam Musaddad, M.Si. dan Diketahui oleh Ketua Yayasan Pat Petulai H. RA. Denni, SH, MM.
Penulis : Agus
Editor : Hafiz