Ini Penjelasan Jubir Copid 19 Muaraenim Terkait hasil Positif Swab dari dokter internship di RSUD Rabain

Laporan Hafiz
Muaraenim NEWS, MUARAENIM – Menyikapi hasil positif swab dari dokter internship di RSUD Rabain, Juru bicara (Jubir) Copid 19, Kabupaten Muaraenim Panca merekomendasikan tujuh langkah dalam menangani permasalahan ini, hal ini dikatakan Panca di Group Wats App (WA), media cpid, Minggu (19/4/2020).
Pertama, melakukan pendataan OTG yaitu siapa saja orang di lingkungan RS yang pernah melakukan kontak erat dengan Gadhalah dalam 14 hari terakhir.
Kontak erat meliputi pernah bersentuhan atau jabat tangan maupun berbicara dengan jarak satu meter.
:Pengumpulan data OTG ini saya harap dikumpulkan oleh Koordinator UGD dr. Ulil, koordinator dokter internship, koordinator SMF yang menjadi tempat magang internship yang bersangkutan, kalau tidak salah bagian penyakit dalam dan obg, koordinator keperawatan, diserahkan ke kabid yanmed, yang mengatur agar data ini juga diberikan ke dinkes untuk administrasi penyelidikan epidemiologi (PE),” ungkap Panca.
Kedua Kabid yanmed atas persetujuan direktur menerbitkan daftar nama karyawan RS yang dilakukan tindakan karantina. Ketiga Karantina dilakukan di rumah (isolasi mandiri) pada OTG yang tidak ada gejala dan kondisi rumah tempat tinggal memungkinkan untuk isolasi.
“Karantina dilakukan di Islamic Center bagi OTG yang kondisi tempat tinggalnya tidak memungkinkan utk isolasi. Bila islamic center belum siap, saya usulkan RS menyediakan tempat bagi karyawan RS sendiri utk isolasi. Bila diantara daftar kontak erat tersebut ada yang disertai gejala demam atau gangguan pernafasan (batuk, sesak, sakit tenggorokan) maka statusnya menjadi ODP atau PDP ringan.
Untuk pasien ODP/PDP Ringan dari karyawan RS yg rumahnya tidak memenuhi syarat isolasi, saya usulkan diisolasi di RS.
Tempat yang saya usulkan adalah di ruang paviliun lt 2. Bila disetujui pak direktu,” ucap dia.
Panca melanjutkan, pada tiap ODP dan PDP ringan dilakukan tatalaksana medis sesuai kindisi klinis masing-masing. PDP sedang dan PDP berat dirawat di ruang isolasi covid 19 (eks ruang isolasi TB).
Keempat, melakukan pemeriksaan rapid tes pada semua orang yang masuk dalam daftar karantina. Jadi yang urgen untuk dilakukan adalah karantina dulu, baru kemudian rapid tes. Karena hasil rapid tes negatif belum jaminan bahwa OTG yblang bersangkutan tidak menular.
“Jadwal pemeriksaan rapid tes dilaksanakan sesuai kesiapan bagian Laboratorium dan ketersediaan alatnya.
Bila laboratorium sudah siap melakukan mulai hari Sabtu, (18/4/2020) maka dilakukan mulai dari hari ini.,” ungkap dia.
Pengambilan darah sampel rapid tes dilakukan di box pemeriksaan di ruang isolasi covid 19 oleh analis lab dengan APD lengkap. Jangan melakukan pengambilan sampel covid di ruang laboratorium. Kelima Karyawan RS yang berstatus ODP atau PDP Ringan atau OTG dengan hasil rapid tes positif, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab dan sample dikirimkan ke BBLK Palembang.
“Jadwal pelaksanaan swab di RSUD Rabain kita koordinasikan dengan BBLK Palembang, mengingat adanya kabar bahwa reagen pemeriksaan PCR masih sedang habis dan saat ini masih ada antrian pemeriksaan PCR di BBLK sampai denga. 300 sampel” ucap dia.
Kenam prioritas berikutnya untuk pemeriksaan rapid tes setelah semua karyawan yang dikarantina sudah diperiksa, adalah pemeriksaan terhadap setiap karyawan yang tidak kontak erat tapi berpotensi tertular melalui lingkungan yang pernah disentuh dokter internship ybs. Yaitu setiap orang yang pernah berada dalam satu ruangan dengan yang bersangkutan 1 jam. Termasuk diantaranyaL, seluruh karyawan, perawat, dan dokter di ugd, seluruh karyawan, perawat, dan dokter di poli peny dalam dan OBG.
RS hendaknya menerbitkan daftar nama-nama karyawan yang bersangkutan untuk. dijadwalkan pemeriksaan rapid tes. Bila terjaring rapid tes positif maka karyawan ybs masuk daftar karantina, dan dijadwalkan pemeriksaan swab.
“Dan yang terakhir prioritas berikutnya lagi setelah karyawan yang masuk daftar nomor selesai diperiksa, adalah memeriksa rapid tes secara massal karyawan RS yang lain sebagai skrining umum. Bila ada yang terjaring positif masuk daftar karantina dan dijadwalkan pemeriksaan swab. Demikian langkah-langkah ini saya rekomendasikan utk dilaksanakan sesuai urutan prioritas,” Pungkas Panca
Panca menyampaikan permohon maaf yang sebesar besarnya atas keterlambatan dan info covid ini karena untuk memastikan suatu kasus harus dilengkapi bukti yg lengkap dan akurat, sehingga dapat informasikan, sehubungan dengan salah satu medis tenaga medis dirumah sakit H.Rabain setelah dilakukan penelusuran, benar yang bersangkutan positif covid, ini hasil tes swab di BBLK palembang, namun yang bersangkutan tranmisi import tertular dari keluarga di palembang dan dia domisili di palembang, terkait seluruh yg pernah kontak langsung dengannya, dirinya silakukan rapid tes, dan yg hasilnya positif dilanjutkan dengan tes swab di bblk Palembang, diharapkan kepada yang kontak langsung untuk tetap menjaga kesehatan dan menyampaikan kondisi tubuh kepada medis serta mengisolasi diri.
“Terkait data salah satu bayi 4 bulan yang berasal dari Kecamatan Rambang Niru sedang dilakukan tracking terpaparnya bayi tersebut hal ini untuk mengetahui tranmisi penyebarannya apakah impory atau lokal, sebagai daerah yg bersebelahan dengan daerah zona merah kita harus lebih extra hati hati dan mengikuti protokol kesehatan serta senantiasa menyampaikan bahwa pandemi ini harus lebih serius kita hadapi dan tidak menyepelekan anjuran pemerintah agar dapat memutus rantai penyebaran, sekali lagi saya mohon maaf atas keerlambatan uni,” jelas Panca.





